Rabu 29 Aug 2012 14:09 WIB

Payudara Besar akan Sukses Menyusui? Inilah Mitos dan Fakta ASI

Rep: Wachidah Handasah/ Red: Endah Hapsari
Ibu menyusui (ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Ibu menyusui (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Menyusui adalah hal alamiah bagi setiap ibu. Tapi, memang, di masyarakat banyak beredar mitos menyesatkan tentang menyusui. Berikut ini adalah beberapa mitos paling menyesatkan -- dan fakta yang sebenarnya dari mitos itu -- yang dirangkum dari berbagai publikasi, termasuk yang diterbitkan La Leche League, organisasi internasional yang menggiatkan pemberian ASI, dan American Academy of Pediatrics.

Ukuran Payudara dan Kemampuan Menyusui

Mitos: Ukuran payudara menetukan bisa tidaknya seorang ibu menyusui bayinya

Fakta: Ukuran payudara bukan masalah. Yang memproduksi susu adalah kelenjar susu dan bukan bentuk dan ukuran payudara. Besar/kecilnya payudara ditentukan oleh jumlah jaringan lemak yang antar individu memang berbeda. Sementara itu, dalam penelitian ditemukan, jumlah kelenjar susu antara wanita yang satu dengan lainnya hampir sama.

Kegemukan dan Menyusui

Mitos: Menyusui membuat ibu jadi gemuk

Fakta: Belum ada kejelasan mengenai hubungan antara menyusui dengan pertambahan berat badan. Perubahan berat selama masa menyusui disebabkan oleh berbagai faktor dan pada beberapa wanita malah justru jadi mengalami penurunan berat. Yang jelas, dengan menyusui, seorang wanita bisa memetik sejumlah keuntungan di antaranya merangsang rahim untuk berkonstraksi hingga mengecil dengan cepat. Pada gilirannya, bentuk tubuh Anda pun akan cepat kembali seperti sebelum mengandung, bahkan bukan tidak mungkin Anda akan tampak lebih langsing.

Wanita karier dan Menyusui

Mitos: Wanita karier tak bisa menyusui bayinya

Fakta: Anda bisa bekerja atau mempekerjakan pengasuh bayi sambil tetap menyusui. Banyak wanita yang tetap bisa menyusui bayinya meski mereka kembali bekerja. Dalam hal ini Anda bisa menggabungkan pemberian ASI dengan susu formula. Untuk menyediakan ASI, Anda bisa meminta bantuan pompa ASI yang akan mengeluarkan susu dari payudara secara buatan. Dengan menggunakan pompa itu Anda dapat memompa air susu sebelum, selama, dan sesudah bekerja. ASI dalam botol itu kemudian disimpan di lemari pendingin agar pengasuh bayi bisa meminumkan ASI dalam botol itu pada bayi Anda.

Jumlah Air Susu dan Menyusui

Mitos: Air susu bisa saja habis

Fakta: Anda dapat meningkatkan produksi ASI. Untuk itu Anda dapat menerapkan dua strategi untuk meningkatkan produksi ASI. Yang pertama dengan meningkatkan frekuensi pemberian ASI. Misalnya, bila biasanya menyusui setiap tiga atau empat jam, cobalah mengubahnya menjadi setiap 2 jam sekali. Lakukan ini selama beberapa hari. Cara lainnya adalah dengan memperpanjang waktu pemberian ASI. Tak ada salahnya Anda mengkombinasikan dua strategi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement