Rabu 12 Oct 2011 09:19 WIB

Bayi tidak ASI Sejak Usia 3 Bulan

Bayi ASI, ilustrasi
Foto: wishingbaby.com
Bayi ASI, ilustrasi

Tanya:

Daffa, putra pertama kami yang lahir tanggal 21 April 2011 yang lalu, sudah tidak ASI sejak usianya 3 bulan. Hal ini dikarenakan karena setelah imunisasi BCG, Daffa cengeng dan menangis terus. Ketika diberi ASI pun Daffa menolak, susah tidur dan terus cengeng. Karena kondisi tersebut akhirnya saya memberikan Daffa susu formula memakai botol plastik yang umum dijual. Daffa menerimanya dan bahkan sampai 120 ml langsung habis diminumnya.

Sejak saat itu Daffa lebih suka dengan susu formula ketimbang ASI. Saya sudah mencoba untuk terus memberi ASI, tapi Daffa tetap menolak dan menangis hebat. Bagaimana dengan perkembangan Daffa, yang sudah tidak dapat ASI sejak usia 3 bulan? Apakah tidak sama dengan bayi yang mendapatkan ASI ekslusif? Terima kasih atas perhatiannya.

Icha

Jawab:

Assalamu’alaikum wr.wb Ibu Icha,

Salam kenal, saya bisa merasakan kekhawatiran Ibu saat Daffa cengeng dan menangis terus. Pastinya ibu juga merasakan kebingungan waktu itu.

Tiga tahun pertama kehidupan anak, terjadi pertumbuhan fisik dan perkembangan (kecerdasan, ketrampilan motorik, mental, sosial, emosional) yang sangat pesat sehingga masa tersebut  merupakan masa yang sangat penting. Di usia inilah yang disebut “Golden Age”. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memberikan nutrisi yang terbaik bagi anak sejak awal kehidupannya.

Secara garis besar, kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kebutuhan fisis-biomedis (asuh), kebutuhan kasih sayang/emosi (asih) dan kebutuhan stimulasi/latihan (asah). Dengan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan, yang dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih, tentu saja dapat memenuhi ketiga kebutuhan tersebut. Di awal hidupnya, bayi membutuhkan nutrisi yang optimal/adekuat, sehingga seluruh proses pertumbuhan dan  perkembangannya akan optimal.

ASI merupakan cairan biologis kompleks yang mengandung semua nutrien yang diperlukan tubuh anak. Sifatnya yang sangat mudah diserap tubuh bayi, menjadikan ASI nutrisi utama dan tidak tergantikan yang paling memenuhi persyaratan untuk tumbuh kembang bayi.

Menurut penelitian, berat badan bayi yang mendapat ASI lebih ringan dibanding bayi yang mendapat susu formula sampai usia 6 bulan. Berat berlebih pada bayi yang mendapat susu formula justru menandakan terjadi kegemukan. bayi yang diberi ASI tidak perlu khawatir akan kegemukan, karena ASI menyesuaikan kebutuhan tubuh bayi itu sendiri.

Salah satu dari komposisi  ASI yang penting adalah lemak omega 3 dan omega 6, asam lemak rantai panjang antara lain dokosaheksanoik (DHA) danasam arakidonat (ARA). ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh dalam kadar yang seimbang, beda dengan susu formula yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Kadar lemak didalam ASI lebih tinggi dibanding susu formula. Hal ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat semasa bayi.

ASI juga memenuhi kebutuhan kasih sayang/emosi (perkembangan), akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi. Hal ini penting karena turut berperan dalam menentukan perilaku anak dikemudian hari, merangsang perhatian anak kepada sekitar, menstimulasi perkembangan otak anak dan secara tidak langsung, akan meningkatkan rasa kepercayaan diri anak yang terbentuk dari rasa aman dan nyaman pada saat disusui.

Kebutuhan stimulasi/latihan (perkembangan) juga dapat dipenuhi dengan pemberian ASI.  Dengan mendekap bayi saat menyusui, menatapnya, mengajaknya berbicara dengan penuh kasih sayang, seorang ibu sudah memenuhi kebutuhan stimulasi tersebut. Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat banyak stimulasi terarah akan cepat berkembang dibanding anak yang kurang stimulasi. Oleh karenanya, orang tua sangat memegang peranan penting untuk menciptakan lingkungan yang diperlukan untuk perkembangan anak.

ASI memenuhi semua kebutuhan asuh, asih, asah anak. Tidak hanya signifikan pada kenaikan berat badan akan tetapi juga meningkatkan integritas dan kredibilitas anak sejak dini.

Demikian mama Daffa, semoga bisa bermanfaat. Wassalam

dr. Sylvia Haryeny, IBCLC

Tim Konselor Laktasi Kemang Medical Care

Konsultasi Laktasi diasuh oleh Tim Konselor Laktasi Kemang Medical Care dan Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia) cabang DKI Jakarta. Kirimkan pertanyaan Anda ke [email protected]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement