Pertanyaan :
Saya memiliki putri berusia 5 tahun, selama ini dia sulit untuk makan buah dan sayur, sehingga praktis yang sering dimakan adalah daging olahan yang setipe dengan fastfood. Dia selalu mengalami sakit perut setiap pagi hari, disamping itu dia jarang BAB. Frekuensi BABnya tidak rutin bisa 2-4 hari sekali, dan selalu keras sehingga perlu mengejan dengan kuat. Saya melihat dia tersiksa dengan hal tersebut, bagaimana yang seharusnya ya dok? serta jenis makanan apakah yang perlu ditambahkan? Apakah dengan suplemen ekstrak sayur dan buah cukup menjadi sarana? Terima kasih.
Ratna (35 tahun)- Cikeas
Jawaban :
Ibu Ratna yang sangat baik hati, pasti sangat tersiksa melihat anak kita kesulitan Buang Air Besar (BAB). Sesuai dengan riwayat yang ibu sampaikan, kebiasaan makan anak ibu memang terbilang tidak baik. Hal tersebut dikarenakan pola menu makanan anak Ibu Ratna yang kurang dalam kadar serat.
Asupan jumlah serat harusnya dapat dipenuhi dari jenis makanan buah dan sayuran, sehingga bila kemudian anak mengalami kesulitan makan sayur dan buah maka hal tersebut berpengaruh terhadap kelancaran BAB. Apabila BAB keras dan hal itu tetap dipaksakan, maka akan dapat melukai anus.
Dalam kondisi tersebut, sudah pasti akan menambah ketakutan anak untuk BAB dimana akan membuat sang anak berusaha menahan BAB. Cara mengatasi hal itu, dapat dibuat dalam beberapa fase penanganan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang -perubahan pola makan Anak untuk mengatasi masalahnya.
Adapun metode pananganan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
Jangka Pendek, dengan diberikan obat pelunak BAB dan krim penghilang rasa sakit disekitar anus. Tindakan ini sebaiknya dikonsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak. Beberapa hal yang dilakukan adalah tolet training agar anak lebih teratur BAB.
Disamping itu dapat pula dilakukan perbaikan posisi BAB seperti metode jongkok yang dapat membantu mendukung kelancaran BAB, maupun dengan memperbanyak cairan minuman bagi anak.
Dalam fase Jangka Panjang, anak diajarkan untuk lebih menyukai makan sayuran dan buah-buahan dengan disiplin. Bahan makanan ini dapat dimodifikasi dalam penyajiannya agar lebih dapat disukai anak, seperti membuat jus buah dengan mix sayuran, maupun dibentuk sebagai agar-agar dengan menggunakan buah serta sayur sebagai bahan baku pendukung.
Secara umum, ekstrak sayur dan buah hanya menjadi pendamping, yang tidak dapat bersifat menggantikan fungsi buah dan sayuran utama sebagai bahan primer. Kandungan nutrisi buah dan sayuran segar lebih lengkap dibandingkan olahan buah dan sayur. Ada baiknya konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak anda bila kendala sulit BAB masih terus terjadi. Semoga putri Ibu Ratna bisa segera lancar BAB-nya ya. (YK)
dr Yuni Kurnia, SpA (Spesialis Anak)
Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur
Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]