Kamis 11 Nov 2010 22:12 WIB

Inovasi Pendidikan Pada Masyarakat Pemegang Adat

Pertanyaan :

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Ibu Evi, saya Ika (24 tahun). Saya baru saja lulus dari  sebuah PTN di Bogor. Alhamdulillah, saya langsung dapat pekerjaan di sebuah LSM pendidikan di Bogor sebagai pendamping sekolah. Oleh LSM ini saya ditempatkan di SDN Batang Anai 11 Padang Pariaman, Sumatera Barat, salah satu sekolah yang mereka damping. Ini pengalaman baru bagi saya.

Di sekolah ini, saya menemui masyarakat yang masih memegang teguh adat, sepertinya mereka masih sangat sulit menerima sesuatu yang datangnya dari luar. Bagaimana ya Bu, cara memasukkan inovasi-inovasi pendidikan pada sekolah ini?  Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih  atas jawaban Ibu.

Ika, Pariaman

Jawaban :

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi  wabarakatuh,

Sebelumnya saya mengucapkan selamat ya Ika, Anda sudah lulus menjadi sarjana dan langsung dapat pekerjaan. Saya juga senang, pekerjaan yang Anda pilih adalah menjadi pendamping sekolah, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sekolah.

 

Ketika Anda terpilih menjadi pendamping sekolah, tentunya Anda mempunyai daya adaptasi dan komunikasi yang baik. Oleh karena itu sebagai pendamping sekolah Anda juga harus memiliki keterampilan mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat. Secara etimologis, hubungan sekolah dan masyarakat (public-school relation) adalah hubungan timbal balik antara organisasi (sekolah) dengan masyarakat atau lingkungan yang terkait. Oleh karena itu, perlu dibangun proses komunikasi yang baik antara sekolah dan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.

Teknis untuk membangun komunikasi tersebut bisa dengan mengadakan open house untuk mengundang stakeholder pendidikan. Pada kesempatan tersebut pendamping sekolah dan sekolah dapat mensosialisasikan program inovasi pendidikan kepada mereka. Ikutsertakan masyarakat secara aktif dalam usaha-usaha memecahkan persoalan pendidikan. 

Gali juga bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah, terutama harapan-harapan mereka akan tujuan pendidikan di sekolah. Bisa jadi dari eksplorasi tersebut, Anda dapat inspirasi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Jika aspirasi dari masyarakat sekolah baik, apa salahnya jika sekolah mengakomodir aspirasi itu?! Ini membuat masyarakat merasa dilibatkan dan bertanggungjawab terhadap kemajuan pendidikan di daerahnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan dan tak kalah penting adalah teknik komunikasinya. Sebagai pendamping sekolah Anda sebaiknya memposisikan diri sebagai pendengar yang baik, empatik, simpatik, tidak terkesan menggurui, kooperatif dan asertif. 

Demikian Ika, semoga sekolah yang Anda dampingi menjadi sekolah unggul dan mendapat dukungan aktif dari semua pihak. Sukses selalu.

 

 

Konsultasi diasuh oleh :

Evi Afifah Hurriyati, M.Si

Trainer Pendidikan & Kepala Program Sekolah Guru Ekselensia Indonesia LPI Dompet Dhuafa Republika

Email : [email protected]

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement